• AL AZHAR SYIFA BUDI SAMARINDA
  • WE TEACH WE LEARN WE CARE

refleksi dan kesimpulan, pemikiran ki hajar dewantara, modul 1.1.a.8

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

 

Salam guru penggerak !!!

 

pada kesempatan kali ini saya akhmad farkhan, calon guru penggerak angkatan 10 dari kota samarinda unit kerja SMP AL AZHAR SYIFA BUDI SAMARINDA. kami akan memaparkan kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantoro pada tugas koneksi antar materi Modul 1 

 

saya akan merefleksi diri saya melalui tiga pertanyaan berikut 

  1. apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran dikelas Sebelum saya mempelajari modul 1.1 
  2. apakah yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya Setelah mempelajari modul
  3. apa yang dapat segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran ki hajar dewantara 

saya percaya tentang murid dan pembelajaran dikelas Sebelum saya mempelajari modul 1.1 

pertama adalah bahwa guru mendominasi pembelajaran atau teacher center, dalam pembelajaran, saya terlalu banyak berceramah dan siswa Hanya duduk diam mendengarkan. 

kedua pembelajaran terfokus pada ketercapaian materi dan KKM atau mengutamakan aspek kognitif anak saja. Pada hal ini saya sering lupa bahwa pendidikan bukan hanya soal mentransfer ilmu saja, tapi sejatinya ada aspek lain yang harus diperhatikan dalam belajar 

ketiga guru kurang memahami karakteristik peserta didik, saya cenderung menyamaratakan kemampuan anak dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan zona nyaman saya tanpa memperhatikan perbedaan yang ada pada peserta didik 

keempat siswa pasif dan motivasi belajar rendah. saya sering merasakan saat saya menjelaskan materi mereka lesu dan tidak bersemangat kemudian saat saya menanyakan kepada anak-anak Apakah ada pertanyaan? Dan mereka hanya diam. 

kelima yang menjadi fokus utama saya adalah suasana yang tertib, tenang dan anak-anak memahami materi 

setelah saya mempelajari modul 1.1, perubahan dari pemikiran atau perilaku yang saya alami adalah : 

pertama merubah pemikiran bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, hal apapun yang ada disekitar kita bisa digunakan sebagai sumber belajar anak, anak bebas memilih sumber belajar dan dari mana sumber tersebut yang akan mereka gunakan untuk belajar. tugas guru adalah menuntun dan mengarahkan mana yang baik dan yang tidak baik 

kedua pembelajaran menjadi berpusat pada  peserta didik. dengan aktivitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, akan mendorong siswa menjadi lebih aktif, karena siswa terlibat dalam proses pembelajaran. sehingga mereka dapat mengkonstruksikan pengetahuannya. 

ketiga lebih menghargai setiap karakteristik belajar siswa, mereka terlahir berbeda pada setiap individu memiliki keunikannya masing-masing, saya sadar, dengan adanya perbedaan ini akan menjadikan pembelajaran lebih berwarna. sebagai seorang Pamong saya harus dapat menuntun anak sesuai dengan kodratnya 

Adapun perubahan perilaku yang saya alami antara lain:

  • guru dapat mengemas pembelajaran secara menarik agar motivasi belajar siswanya meningkat 
  • dalam pembelajaran seharusnya seorang guru dapat memerdekakan siswa. salah satu contohnya adalah memberikan kebebasan kepada anak untuk menyelesaikan setiap tugas. sesuai dengan minat bakat dan kreativitasnya masing-masing 
  • lebih cermat melihat bakat anak melalui observasi wawancara dan juga pendekatan personal agar kita lebih dekat dengan anak 

kemudian agar kelas  dapat mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantoro penerapan yang segera akan saya lakukan di kelas antara lain:

pertama, merancang pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan dengan melibatkan peserta didik. 

kedua, menerapkan pembelajaran berbasis budaya lokal setempat. Hal ini penting untuk kita terapkan pada anak-anak saat ini, mengingat perkembangan pada era digitalisasi ini  banyak sekali anak-anak yang hilang nilai-nilai budayanya. disini sebagai seorang guru saya berusaha memberikan penerapan materi terhadap kehidupan sehari-hari sesuai dengan kearifan lokal budaya setempat 

ketiga, adalah menerapkan konsep Merdeka belajar dan mengintegrasikan setiap pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila.

 konsep Merdeka belajar mengajarkan kita Bagaimana seorang pendidik dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk dapat bereksplorasi atas pengetahuannya, agar mampu menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif dari mereka 

keempat, pembelajaran yang mengutamakan aspek karakter dan budi pekerti. 

Kultur dan iklim sekolah yang baik akan selalu saya contohkan serta teladankan kepada siswa, tentang bagaimana mereka bersikap dan mengelola emosi mereka. agar dapat menstimulasi menjadi pribadi yang lebih baik 

kelima, tidak lagi menuntut tapi menuntun.

sebagai guru berperan sebagai pamong. dalam penerapannya di kelas sesuai dengan pengajaran dan pendidikan dari Ki Hajar Dewantoro kita dapat menerapkan pola asih asuh dan asah 

ke-enam, pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa, kodrat anak adalah bermain dan saya akan mengintegrasikan permainan ( quiz, inquiry, eksplorasi dan praktikum ) dalam pembelajaran agar suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. 

kesimpulan yang dapat saya sampaikan yaitu:

  • dasar-dasar pemikiran dari Ki Hajar Dewantoro harus segera kita terapkan dalam proses pembelajaran di kelas maupun di sekolah. 
  • pendidikan adalah menuntun anak sesuai dengan minat dan bakatnya
  • pendidikan bukan hanya ilmu akademis saja namun perlu penanaman karakter dan budi pekerti yang baik. 
  • pendidikan sejatinya adalah menghamba pada peserta didik, menuntun dan melayani

 

Demikianlah pemaparan saya tentang koneksi antar materi pemikiran filosofis ki hajar dewantoro 

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Komentari Tulisan Ini